Tanggal 8 september, ketika Gereja memperingati hari kelahiran Santa Perawan Maria, pada saat yang sama, Serikat Sabda Allah merayakan pesta kelahiran Serikat. Tahun ini SVD genap berusia 145 tahun. SVD = Societas Verbi Divini = Serikat Sabda Allah didirikan pada tanggal 8 September 1875 di Steyl, Belanda; sebuah serikat untuk para imam dan bruder. Didirikan oleh Arnold Janssen, seorang imam diosesan. Ketika berniat membangun serikat ini, Arnold Janssen seolah-olah menjadi bahan tertawaan rekan-rekan imam karena ia memulai mendirikan serikat misi dengan tidak punya modal. Ketika ditanya oleh rekan-rekan imam, dari mana uang yang akan digunakan untuk mendirikan biara? Dengan sedikit nada santai ia menjawab bahwa “uang masih ada di saku para penderma.” Itu berarti bahwa bagaimana caranya meyakinkan para penderma agar bisa memberikan sumbangan dalam proses pendirian biara itu.
Setelah mendirikan biara SVD, Arnold Janssen juga mendirikan dua biara lagi, yakni SSpS dan SSpS Adorasi Abadi. SSpS = Congregatio Servarum Spiritus Sancti = Serikat para Suster Misi Abdi Roh Kudus didirikan pada tanggal 8 Desember 1889 di Steyl, Belanda. SSpS Ap = Congregatio Servarum Spiritus Sancti de Adoratione Perpetua = Serikat para Suster Abdi Roh Kudus Adorasi Abadi didirikan pada tanggal 8 Desember 1896 di Steyl, Belanda. Dengan mendirikan tiga biara ini mengingatkan kita bahwa harus ada keseimbangan dalam bermisi dengan ditopang oleh kehidupan doa. SVD dan SSpS merupakan dua biara aktif dengan menjalani misi terutama di tempat-tempat di mana orang belum mengenal Injil dan Kristus. Sedangkan SSpS Adorasi Abadi memfokuskan diri pada kehidupan doa dan adorasi di depan sakramen maha kudus selama dua puluh empat jam penuh. Arnold Janssen menyadari bahwa kegiatan misi menjadi rapuh dan tidak kuat bila tidak ditopang dengan kehidupan doa dan devosi.
Dari pengalaman kegigihan Arnold Janssen membangun biara, semangat yang bisa saya alami dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai orang yang pernah mengenyam pendidikan di bawah naungan biara SVD adalah keterbukaan terhadap penyelenggaraan Ilahi. Apa yang dilakukan itu semata-mata karena dorongan dan karya Roh Kudus karena tanpa campur tangan Allah Tri Tunggal Maha Kudus, semuanya tidak terlaksana. Andaikata karyaku tidak berhasil maka dengan rendah hati, kita menepuk dada dan menyatakan ketakberdayaan kita di hadapan Allah. Di sini saya melihat bahwa sekecil apa pun karya, Tuhan tetap dilibatkan dalam proses karya misi, baik yang sedang dirintis maupun yang sudah ada.
SVD dan SSpS berkarya dalam bidang Kerasulan Kitab Suci, Pendidikan dan pembentukan komunitas religius misioner, termasuk animasi misioner dan pengembangan kesadaran misioner Gereja universal; dialog antar agama, Penelitian dan pendidikan misiologis. Media komunikasi dan media: percetakan, penerbitan, majalah, surat kabar, radio / TV, studio rekaman. Keadilan dan perdamaian (JPIC), termasuk karya pastoral misioner wilayah pinggiran / rintisan; pelayanan kelompok-kelompok tersisih, Kerasulan Keluarga, Pendidikan formal dan non-formal / kejuruan dari Taman Kanak-kanak hingga Perguruan Tinggi.
Mengapa Arnold Janssen memilih tanggal berdirinya SVD tepat dengan kelahiran Santa Perawan Maria? Kalau Maria dipersiapkan oleh Allah untuk menjadi Ibu Tuhan dan menghadirkan Sang Penebus melalui rahim Maria, maka SVD dipersiapkan oleh Arnold Janssen untuk mewartakan Sang Penebus dan Injil ke seluruh dunia. Kiranya kelahiran Bunda Maria yang diperingati bertepatan dengan kelahiran SVD, kita dituntut untuk lahir secara baru agar karya-karya pewartaan semakin mendapat tempat di mana orang belum mengenal Kristus dan Injil.***(Valery Kopong)
0 komentar:
Post a Comment