Saya sering melihat video yang dikirim oleh teman-temanku lewat Facebook atau Whatsapp. Video itu menceritakan tentang kebahagiaan sepasang suami dan isteri di masa tuanya.Mereka saling bercanda, minum kopi bersama, makan bersama dan bermain bersama, berjalan bergandengan tangan. Masih terpancar cinta kasih di antara mereka. Dalam refleksi saya, saya bertanya," Mengapa mereka masih menunjukkan kebahagiaan di antara mereka?" Mungkin mereka mampu menguasai ketegaran hatinya.Karena ketegaran hatilah penyebab keutuhan keluarga mengalami keretakan. Ketegaran hati adalah sama dengan keras hati.
Bacaan Injil pada hari ini mengingatkan kepada kita agar menjaga keutuhan sakramen perkawinan.Ketika masa pacaran sampai berlangsungnya pemberkatan sakramen perkawinan atau saat merayakan pesta ulang tahun perkawinan,setiap pasangan berharap dan didoakan agar bisa menciptakan keluarga yang utuh, yang saling melengkapi, mencintai dan memberi maaf dan pengampunan demi kebahagaiaan dan kesejahteraan.Maka ketika terjadi prahara keutuhan perkawinan yang disebabkan oleh sikap dan tindakan hedonistis,konsumenristis, materialistis,individualistis,utilaristis, kita hendaknya tetap menjaga keutuhan sakramen perkawinan.Kita diingatkan janji perkawinan yang telah kita ucapkan untuk hidup dalam suka dan duka, untung dan malang. Tuhan Yesus bersabda, "apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia."
(Inspirasi:Matius 19:1-12, 14 Agustus, Suhardi )
0 komentar:
Post a Comment