Kita mengenal ungkapan NATO (Not Action Talk Only). Ungkapan ini mau menyampaikan bahwa orang hanya banyak bicara,tetapi tindakan terhadap apa yang disampaikannya masih dipertanyakan.Kita hendaknya berusaha agar kita bisa mengintegrasikan antara kata dan tindakan kita menjadi satu kesatuan. Kita hendaknya menjadi "GURU" (DIGUGU LAN DITIRU).Dan kita bisa belajar dari salah satu semboyan dari KI HAJAR DEWANTARA, yaitu menjadi orang yang ING NGARSO SUNG TULODHO.Tentu hal ini ngak gampang tetapi perlu berlatih dan berlatih serta melalui proses yang terus menerus.YEsus adalah teladan utama kita dimana antara kata dan tindakanNya menjadi satu kesatuan,sehingga Yesus nampak menjadi PRIBADI YANG BERWIBAWA DAN BERKUASA.
Yesus mengkritik para ahli Taurat dan para Farisi yang hanya mengajar saja,tetapi mereka tidak melakukan apa yang mereka ajarkan. Bahkan,mereka menambah beban berat kepada orang lain.Yesus bersabda, " ..karena mereka mengajarkan,tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat,lalu meletakkannya di atas bahu orang,tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya."
Dalam masa pandemi virus corona ini kita mengajak umat untuk memakai masker,cuci tangan,jaga jarak,jaga kesehatan dan stamina,olah kebun dan menanam, maka kita hendaknya juga melakukan hal-hal itu dalam diri kita, sehingga antara kata dan tindakan kita menjadi satu kesatuan. (Inspirasi:Matius 23:1-12, 21 Agustus,Suhardi)
0 komentar:
Post a Comment