Monday, July 13, 2020

Berani Memanggul Salib

Pernahkah Anda melihat sebuah animasi yang menceritakan tentang seseorang yang memotong salib? Diceritakan demikian : Ada seseorang memanggul salib. Dalam perjalanan memanggul salib, dia merasa salibnya berat, maka dia memotong sedikit kayu salib itu. Lalu ia melanjutkan perjalanannya lagi.Tapi dia masih merasakan salibnya berat, lalu dia memotong kayu salib itu. Dia berpikir sudah terasa ringan. Tapi dia belum puas, maka dia memotong salib lagi. Akhirnya, sebelum pada akhir perjalananny
a, dia menghadapi sebuah jurang. Untuk sampai di sebelah jurang itu, satu satunya jalan adalah dengan memakai kayu salib itu. Maka menyesallah dia, karena dia tidak sampai tujuan perjalanannya, gara-gara menghindar salib yang dia panggul.

Yesus datang untuk menyelamatkan kita. Kita diundang untuk rela menyerahkan diri kepada-Nya. Resiko seorang murid adalah berani memanggul salib, kehilangan nyawa, dan mati bersama Dia. Menjadi seorang murid Yesus tidak  berarti lantas nyaman-nyaman saja tanpa kesulitan. Justru sebaliknya, kesulitan dan tantangan akan selalu dihadapi. Itulah yang membuat kita serupa dengan Kristus.

Salib memang berat, tapi ketika kita memanggulnya bersama dengan Yesus, maka salib itu akan terasa ringan. Kuncinya adalah bagaimana relasi kita dengan Tuhan Yesus. Kalau kita selalu dekat dan bersandar padaYesus, maka kita akan mampu memanggul salib yang kita panggul.
( inspirasi:Matius10:34-11:1,  13 Juli, Suhardi )

0 komentar: