Ketika melakukan perjalanan jauh dengan sepeda motor, tiba-tiba motorku berhenti mendadak akibat rantainya putus. Untung bahwa saya mengambil jalan agak ke pinggir sehingga tidak ketbrak oleh kendaraan lain yang berlari dengan kecepatan tinggi. Macetnya motor saya juga tidak mengganggu jalannnya lalu lintas. Bisa dibayangkan, apa yang terjadi ketika motorku berhenti mendadak karena putusnya rantai di tengah jalur jalan Daan Mogot yang begitu ramai?
Saya menyadari bahwa sudah sekian bulan, motorku belum di service dan terutama rantainya tidak diberi pelumas. Tanpa perawatan yang baik maka banyak resiko yang muncul dan hal ini akan mengorbankan pemilik sendiri. Tapi bagi saya, mogoknya motor merupakan sebuah “pemberontakan” terhadap tuannya yang tidak memberikan perhatian secara proporsional. Hanya tahu pake tetapi tidak tahu merawat. Andaikata motor punya mulut untuk berbicara, pasti dia banyak mengeluh terutama tentang perhatian dan kasih sayang dari pemiliknya.
Hidup manusia, tidak jauh berbeda dengan motor. Kehidupan itu sendiri perlu dirawat agar tetap awet dan menjadi bermakna. Tetapi dalam menjalani hidup itu sendiri, perlu disadari bahwa yang menggerakkan kehidupan itu sendiri adalah Allah sendiri. Allah yang menghadirkan manusia di dunia ini, Dia pulalah yang merawat manusia sampai pada kesudahan. Seluruh hidup manusia bergantung pada yang maha kuasa. Allah mempunyai kuasa untuk mencabut nyawa manusia pada setiap saat. Seperti motorku yang rantainya terputus dan berhenti secara mendadak, demikian juga hidup manusia. Allah dalam setiap saat memantau kehidupan manusia dan berhak mencabut nyawa manusia. Di menjalani aktivitas dan masih memilliki banyak obsesi tetapi ternyata Allah menghendaki lain, harus beralih dari dunia ini.(Valery Kopong)
0 komentar:
Post a Comment